Sunday, March 3, 2019

Telat tapi tidak telat

  Tepat empat tahun yang lalu, penulis sangat ingin belajar Ilmu Al qur'an dan Hadits di salahsatu perguruan tinggi di Yogyakarta. Namun saat mengikuti beberapa ujian tes yang di adakan kampus penulis tidak lulus dan akhirnya mencoba di Universitas swasta di kota itu.          
    Universitas Islam Indonesia tepatnya, dan ternyata Univ swasta tersebut termasuk Univ tertua di Indonesia. Ekonomi Islam  menjadi pilihan penulis saat itu, waktu terus berjalan semester demi semester penulis jalanin hingga  di penghujung atau pas 4 tahun ternyata penulis mendapati kendala, dimana kendala tersebut membuat penulis tidak lulus tepat waktu 4 tahun. Harusnya 4 tahun sudah cukup untuk mendapatkan gelar Sarjana (S.E).Ya, kehendak tuhan berkata lain, higga saat ini sudah 5 tahun hidup di kota Istimewah ini "Yogyakarta".          Enam bulan berlalu dengan kegelisahan di rasakan penulis, pusing dengan pertanyaan kapan lulus? Kapan pulang kampung? Dll. Enam bulan akhir penulis menemukan satu pelatihan mengajar ngaji dengan metode Fun Tahsin di RQM (Rumah Qur'an Madani). Disana penulis di ajarkan untuk menjadi pengajar ilmu Al qur'an. Sebaik-baik manusia di antara kalian adalah yang mempelajari Al qur'an dan mengajarkannya. Penulis rasa ini adalah salahsatu doa penulis beberapa tahun lalu hari ini di beri kesempatan untuk belajar Al qur'an sekaligus mengajarkannya.
.
.
.
Hikmah dari cerita di atas ialah Janganlah jadi orang yang sombong dengan tidak pernah berdo'a kepada sang khaliq, berdo'a lah, memintalah dengan sepenuh hati. 
.
.
.
Hikmah lain mungkin bisa anda isi di kolom komentar






Friday, February 1, 2019

Surat Untuk Seragam Coklat

Seragam Coklat..

    Pagi ini ku lihat pesawat terbang di bawah langit biru dengan di hiasan awan putih tipis, mengingatkan ku akan dirimu. Dulu kita pernah berdiri bersama di atas langit biru seperti pagi ini, di depan tenda-tenda yang berbaris rapi dan juga penuh banyak warna, seragam kita juga waktu itu sama. Berbeda dengan hari ini ku dengar dari teman sebayamu kau masih mengenakan seragam itu sedang aku sekarang hanya mengenakan kaos lusuh berwarna hitam. 
    Sudah beberapa tahun kita tidak bertemu  walau hanya sekedar bertegur sapa karena ada jurang pemisah di antara kita yaitu jarak. Aku tak tau apakah dirimu masih setia menungguku atau sudah berpaling dariku, atau kah sudah nyaman dengan yang lain aku pun tak tau. Ku harap kau baik-baik saja disana.

Doa dalam diam di sepertiga malam & setiap shalatku, hanya itu yang mampu ku lakukan untuk suatu saat kita bertemu dengan rasa yang sama.


Wassalam...





Daun Rindu

  Sejak pagi itu aku sudah mulai menyembunyikan rasa pada aish, sebab rasanya tak ada guna mengungkapkan perasaan padanya cukup ku simpan dan ku adukan pada tuhan yang maha memiliki segalanya. 
    Dia juga tak berselisih paham (ketika diskusi di kelas waktu SMA) tentang hal itu, mengungkapkan rasa jika tidak tepat waktunya maka akan mengundang mudarat, membuka cela cela kemaksiatan, mambuat diri semakin jauh dengan sang maha cinta.
    Setelah kelas pagi sehabis shubuh saya berjalan dengan teman teman di depan masjid, pandanganku tiba tiba tertuju pada satu tujuan yaitu aish "cantik,sholehah, indah pula parasnya" kataku di dalam hati. Teman sebelahku lalu berkata "Janganlah mengaguminsesuatu dengan berlebihan" apalagi sampai lupa dengan yang membuat mu kagum dengan ciptaanya, karena yang pantas di kagumi hanya Dia. Dan ingat ketika berjumpa dengan lawan jenis sebaiknya menundukkan pandangan agar terhindar dari zina mata.

Astagfirullah.. 
Astagfirullah..
Astagfirullah..


Mulailah pagimu dengan hal hal baik.


Thursday, January 10, 2019

warmth dew

     Kemericik air dari sebuah keran kecil di pojokkan kamar sudah mulai terdengar pukul 02.30 wib saat itu. Gemuruh gesekan sandal juga terdengar menuju keran kecil di pojokkan kamar, beberapa orang keluar kamarnya di saat yang lain terlelap dalam tidurnya, membasuhkan air ke wajah, tangan, kepala hingga kaki. 
     Setelah beberapa saat kemudian malam kembali dengan keheningan dan ketenangannya. Orang yang tadi berlomba menuju keran kecil ada yang kembali ke kamarnya, ada pula yang pergi ke pojokkan masjid mereka sama-sama berhitmad dengan ketengan malam untuk berdialog dengan sang maha kasih lagi maha penyayang. 
      Keheningan malam tetap terjaga sampai menjelang subuh, di saat itulah mulai terdengar lantunan ayat-ayat yang indah terdengar di setiap sisi desa. Keheningan itu semakin indah dengan lantunan ayat-ayat sucinya yang di baca setiap insan. Subuh datang di sambut hangat oleh setiap muslim, ketika adzan (panggilan paling indah) dengan segera mereka datang ke tempat ibadah dan shalat berjamaah disana.
   Setelah subuh usai waktunya para jamaah mengambil al-qur'an serta mempelajarinya bersama sang kyai. Untuk yang anak-anak berkumpul di setiap pojok-pojok masjid atau di lorong-lorong kamarnya, sedangkan untuk yang dewasa di dalam masjid bersama sang kyai untuk mengkaji tafsir atau mengkaji setiap ayat-ayat nya, Ada yang tidak sekedar mengkaji kitabnya namun menghafalnya.



Begitulah kegiatan santri setiap pagi
Mengisi keheningan malam dan kehangatan pagi  dengan kalam-kalam indahnya

Ku rindu suasana itu